Kamis, 31 Januari 2019

POLA MAKAN SEHAT BERGIZI DAN SEIMBANG


Jika dulu kita sering mendengar slogan makanan 4 sehat 5 sempurna, rupanya slogan tersebut kini tak lagi dianggap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi. Semenjak tahun 1990-an, berangsur – angsur slogan 4 sehat 5 sempurna mulai ditinggalkan banyak ahli gizi dari berbagai belahan dunia dan beralih pada istilah gizi seimbang. Bukan tanpa alasan, karena pada kenyataannya empat sehat lima sempurna memang tidak bisa dijadikan pedoman makanan sehat dan menyehatkan.

Pengertian gizi seimbang
Secara sederhana, pengertian gizi seimbang adalah nutrisi dan zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, tidak berlebihan juga tidak kekurangan. Sedangkan pengertian makanan gizi seimbang adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi dan gizi disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dengan tetap memperhatikan berbagai prinsip seperti keberagaman jenis makanan, aktifitas tubuh, berat badan ideal serta faktor usia.

Susunan gizi seimbang
Susunan gizi seimbang pada makanan digambarkan Yayasan Institut Danone Indonesia pada sebuah piramida makanan berbentuk kerucut dengan bagian utama yang disebut dengan Tri Guna Makanan atau tiga jenis makanan dengan tiga kegunaan yang berbeda.

Makanan Sehat Gizi Seimbang

1. Zat Tenaga
Pada gambar terletak pada bagian bawah karena porsinya yang paling besar. Berguna sebagai sumber tenaga yang akan memberikan tenaga pada tubuh agar kuat dalam melakukan berbagai aktifitas sehari-hari. Zat tenaga paling utama adalah karbohidrat. Karbohidrat banyak terdapat pada makanan pokok seperti padi, jagung, kentang, singkong, sagu, gandum serta semua makanan yang terbuat dari bahan – bahan tersebut seperti roti, nasi, mie, kue dan sebagainya.

2. Zat Pengatur
Pada gambar terletak di tengah, porsinya lebih sedikit dari pada zat tenaga. Zat pengatur berguna untuk mengatur organ tubuh agar dapat bekerja dengan baik. Zat pengatur terdiri dari vitamin dan mineral. Kedua zat ini banyak terdapat pada sayur – sayuran dan buah – buahan.

3. Zat Pembangun
Pada gambar terletak di bagian atas karena porsinya paling sedikit dibanding yang lain. Zat pembangun berguna untuk pembentukan, pertumbuhan serta pemeliharaan sel – sel dalam semua organ tubuh. Zat pembangun yang utama adalah protein, baik itu protein nabati seperti kedelai, kacang hijau, kacang tanah dan semua makanan yang dihasilkan dari bahan – bahan tersebut, maupun protein hewani seperti daging, telur, ikan serta susu.

Di bagian paling ujung piramida makanan gizi seimbang atau Tri Guna Makanan, terdapat satu bagian atau potongan paling kecil untuk menggambarkan makanan yang juga harus dipenuhi namun dalam porsi sangat kecil atau seperlunya yaitu minyak, gula, dan garam. Sedangkan pada bagian bawah diberikan alas berupa gambar air dalam porsi paling besar. Artinya bahwa kebutuhan air untuk tubuh adalah kebutuhan yang paling besar yang harus dipenuhi. Baik itu dengan minum air putih.



Tubuh manusia dapat tumbuh karena adanya zat yang berasal dari makanan. Oleh sebab itu, untuk dapat melangsungkan hidupnya, manusia mutlak memerlukan makanan. Zat yang diperlukan oleh tubuh dan berasal dari makanan itu disebut Zat makanan atau zat gizi. Enam macam zat gizi makanan
antara lain: hidrat arang atau karbohidrat, lemak, protein, mineral dan garam-garam, vitamin-vitamin, dan air.

Dilihat dari sudut ilmu gizi, makanan mempunyai tiga kegunaan, antara lain untuk membangun dan memelihara tubuh, memberi tenaga kepada tubuh, dan mengatur proses faali tubuh.

A. Pengaruh Gizi Terhadap Kesehatan
Kekurangan maupun kelebihan zat gizi dapat menyebabkan kelainan-kelainan. Keadaan semacam ini disebut gizi salah, baik berupa gizi kurang maupun gizi lebih. Sedangkan gizi baik terletak di antara keduanya.
  1. Perubahan-perubahan dalam tubuh akibat gizi salah antara lain pengurangan cadangan., peubahan-perubahan biokimiawi, perubahan-perubahan fungsi, dan perubahan-perubahan anatonik.
  2. Pengaruh gizi terhadap daya kerja, daya tahan, pertumbuhan jasmani dan mental antara lain pengaruh terhadap daya kerja, pengaruh terhadap daya tahan, dan engaruh terhadap pertumbuhan jasmani dan mental.

B. Makanan Sehat
Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi seimbang, kaya akan serat dan zat yang dibutuhkan untuk perkembangan tubuh. Dilihat dari kandungannya, makanan sehat adalah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan lemak tak jenuh. Artinya, di dalam menu atau susunan hidangan sehari-hari mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang memenuhi kebutuhan, dan tiap-tiap zat gizi dalam perbandingan yang sesuai atau seimbang satu dengan yang lainnya.
Makanan Sehat
Di samping hal-hal yang menyangkut mutu gizi, makanan sehat harus pula bebas dari kuman-kuman atau Zat yang dapat menyebabkan penyakit. Oleh sebab itu, selain mutu gizi, faktor kebersihan makanan perlu pula mendapat perhatian.

C. Manfaat Gizi
Sesuai dengan fungsinya, zat gizi dapat digolongkan menjadi tiga, antara lain sebagai berikut. Zat tenaga : hidrat arang, lemak, dan protein. Zat pembangun : protein, mineral, dan protein. Zat pengatur : vitamin, mineral, protein, dan air. Beberapa zat gizi mempunyai fungsi lebih dari satu. Misalnya, protein dapat berfungsi sebagai zat pembangun, zat tenaga maupun zat pengatur. Demikian pula dengan mineral dan air dapat berfungsi sebagai zat pembangun maupun zat pengatur
Zat GiziKeterangan
Hidrat ArangHidrat arang atau karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula. Susunan hidrat arang terdiri dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Satu gram hidrat arang akan menghasilkan empat kalori. Menurut besarnya molekul, hidrat arang dapat digolongkan menjadi tiga yaitu.
  1. Monosakarida. Monosakarida merupakan hasil akhir dari pemecahan sempurna dari disakarida dan polisakarida, yaitu hidrat arang yang susunan molekulnya lebih kompleks. Sifatnya larut dalam air dan rasanya manis. Golongan ini adalah: glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
  2. Disakarida. Dalam proses pencernaan, disakarida akan diubah menjadi monosakarida. Satu molekul disakarida terdiri dari dua molekul monosakarida. Termasuk golongan disakarida ialah sakharosa atau sukrosa, laktosa dan manosa. Hasil pemecahan disakarida adalah sebagai berikut. Sukrosa = Glukosa + fruktosa, Malltosa = Glukosa + glukosa, Laktosa = Glukosa + galaktosa
  3. Polisakarida. Polisakarida terdiri dari banyak molekul monosakarida. Termasuk dalam golongan polisakarida ialah pati atau tepung, dekstrin dan selulosa.
LemakMolekul lemak terdiri dari unsur-unsur Karbon (C ), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Fungsi utama lemak ialah memberi tenaga kepada tubuh. Satu gram lemak yang dibakar dalam tubuh akan menghasilkan 9 kalori.
  1. Selain fungsinya sebagai sumber tenaga, lemak juga merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K. 
  2. Makanan yang mengandung lemak banyak akan memberi rasa kenyang yang lebih lama. Selain itu, lemak memberi rasa gurih pada makanan.
ProteinSelain mengandung unsur Karbon, hidrogen dan oksigen, protein mengandung pula unsur nitrogen (N), sulfur (S), fosfor (P). Unsur-unsur tersebut membentuk unit-unit yang
disebut asam amino. Asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh disebut asam amino
esensial. Fungsi protein terdiri dari dari tiga macam yaitu.
  1. Protein sebagai zat pembangun. Protein digunakan antara lain: pada waktu latihan-latihan olahraga. Setelah menderita sakit keras atau sakit yang menahun. Pada waktu hamil, protein dibutuhkan antara lain untuk pertumbuhan janin dalam kandungan.
  2. Protein sebagai zat pengatur. Di dalam tubuh protein mengatur berbagai proses, antara lain: Protein merupakan bagian dari haemoglobin (Hb), yaitu bagian dari darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Sebagai protein plasma berfungsi untuk mengatur tekanan osmosa dan mempertahankan keseimbangan cairan dalam jaringan dan saluran darah. Sebagai protein darah berperan dalam mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh. Kekebalan tubuh terhadap penyakit disebabkan oleh adanya Zat anti yang juga terbuat dari protein. Enzim-enzim dan hormon-hormon yang mengatur berbagai proses dalam tubuh juga terbuat dari protein.
  3. Protein sebagai zat tenaga. Satu gram protein akan mengahasilkan 4 kalori. Protein akan digunakan sebagai zat pembakar, apabila kebutuhan tubuh akan kalori tidak dapat dipenuhi oleh hidrat arang dan lemak.
Zat mineralMeskipun mineral hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil mineral mempunyai peranan penting dalam berbagai proses tubuh, yaitu sebagai zat pembangun dan zat pengatur.
  1. Sebagai zat pembangun, mineral berperan dalam pembentukan jaringan-jaringan tubuh. Misalnya, kalsium dan fosfor berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi. Zat besi sebagai pembentuk sel-sel darah merah dan lain sebagainya.
  2. Sebagai zat pengatur mineral berfungsi, antara lain sebagai berikut. Keseimbangan asam basa dan dalam proses pembekuan darah, dalam pengangkutan oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan sebaliknya, mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru, Kepekaan syaraf dan kontraksi otot, Proses metabolisme, sebagai bagian dari enzim-enzim dan hormon-hormon.
VitaminVitamin ialah zat organik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, namun penting untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Fungsi utama vitamin ialah mengatur proses metabolisme protein, lemak, dan hidrat arang. Beberapa hal yang menyebabkan timbulnya kekurangan vitamin antara lain sebagai berikut.
  1. Kurang memakan bahan makanan yang mengandung vitamin.
  2. Tubuh kekurangan zat tertentu, sehingga penyerapan vitamin dalam tubuh terganggu, sebagai contoh : (1) Untuk penyerapan vitamin K diperlukan garam-garam empedu. (2) Untuk penyerapan vitamin A dan D diperlukan zat lemak yang cukup.
  3. Akibat penyakit-penyakit saluran pencernaan, misalnya penyakit disentri atau typhus, penyerapan Zat tertentu dalam tubuh mengalami gangguan.
  4. Adanya Zat tertentu dalam bahan makanan atau dalam obat yang akan mengganggu penyerapan vitamin tertentu.
  5. Dalam tubuh terjadi interaksi dari beberapa vitamin. Kekurangan salah satu vitamin akan menyebabkan terganggunya fungsi vitamin lain.
AirKebutuhan tubuh akan air dapat dikatakan nomor dua setelah oksigen. Tubuh sebagaian besar terdiri dari air. Pada bayi jumlah cairan tubuh mencapai lebih kurang 20% dari berat badan, sedangkan pada orang dewasa lebih kurang 65%. Air di dalam tubuh, selain berfungsi sebagai zat pembangun, berfungsi pula sebagai zat pengatur. Sebagai zat pengatur, air berperan antara lain sebagai pelarut hasil-hasil pencernaan, sehingga zat yang diperlukan tubuh dapat diserap melalui dinding usus.

D. Gizi Salah
Gizi salah ialah suatu keadaan yang disebabkan ketidak seimbangan antara jumlah zat gizi yang dikonsumsi dan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh. Termasuk golongan ini ini ialah : penyakit-penyakit gizi kurang dan penyakitpenyakit gizi lebih.
Gizi SalahKeterangan
Kurang Kalori ProteinKekurangan protein biasanya disertai dengan kekurangan kalori. Penyakit akibat kekurangan kalori dan protein disebut kurang kalori protein atau terkenal istilah KKP (Kurang Kalori Protein). Pada tingkat berat kita mengenal dua bentuk KKP, yaitu “Kwashiorkor” dan Marasmus”.
A. Kwasiorkor
  1. Kwashiorkor memiliki tanda-tanda yang khas yaitu : a) bengkak, terutama kaki dan tangan, b) berat badan kurang bila dilihat dari umurnya, c) muka sembab, dan d) otot-otot kendor.
  2. Tanda-tanda yang biasanya menyertai kwasiorkor yaitu : a) rambut tipis, kulit kusam, b) pucat karena kurang darah (anemia), c) berak encer, d) kulit pecah mengelupas, e) gejala kurang vitamin A, dan f) pembesaran hati.
B. Marasmus
  1. Tanda-tanda yang khas marasmus antara lain : a) sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit, b) wajahnya seperti orang tua, dan c) kulitnya keriput.
  2. Tanda-tanda yang biasanya menyertai marasmus antara lain : a) pucat karena anemia, b) berak encer, c) dehidrasi (banyak kehilangan cairan tubuh), dan d) gejala kurang vitamin A dan lainnya.
Kurang vitamin AGejala utama vitamin A tampak pada gangguan alat penglihatan. Gejala dini dari kekurangan vitamin A, yaitu mata kurang dapat menyesuaikan diri pada perubahan cahaya terang dan sebaliknya. Pada tingkat berat kekurangan vitamin A akan terjadi kelainan anatomik. Selaput bening mata (cornea) menjadi kering, kemudian lama kelamaan menjadi rusak atau yang disebut aratomalacia.

Kekurangan vitamin A akan menyebabkan juga kelambatan pertumbuhan, pengeringan epetil kulit, dan pengeringan kelenjar air mata. Mengonsumsi vitamin A yang berlebihan dapat menimbulkan akibat yang kurang baik, yang disebut keracunan vitamin A.
Kurang vitamin B
  1. Kurang vitamin B1 (thiamine). Vitamin B1 berfungsi dalam metabolisme hidrat arang. Oleh sebab itu, kekurangan vitamin ini akan menyebabkan gangguan pada metabolisme hidrat arang. Gejala-gejala awal dari kekurangan vitamin B1, antara lain kurang nafsu makan, sukar buang air besar, rasa lelah, dan sukar tidur. Kekurangan vitamin B1 tingkat berat akan menyebabkan penyakit beri-beri.
  2. Kurang vitamin B2 (riboflavine) Gejala kekurangan riboflavine biasanya terdapat bersamaan dengan gejala kekurangan vitamin B lainnya. Tanda-tanda yang khas ialah bibir kering pecah-pecah, juga pecah-pecah pada sudut mulut, radang pada lidah, kulit sekitar hidung kering dan kasar berbintik-bintik.
  3. Kurang niacin. Tubuh manusia dan hewan menyusui dapat membuat niacin dari asam amino tryptophan. Penyakit akibat kekurangan niacin disebut pellagra. Gejala-gejala pellagra dikenal dengan istilah “3 D”, yaitu singkatan dari Diare, Disentri dan Dimensia.
Kurang vitamin CPenyakit yang disebabkan kekurangan vitamin C disebut scorbut (sariawan), dengan gejala-gejala yang lazim, antara lain: perdarahan di bawah kulit sehingga tampak bercak-bercak hitam kemerah-merahan, gusi bengkak, kemerahan, dan mudah berdarah.
Kurang vitamin DKekurangan vitamin D akan menyebabkan penyakit yang disebut rachitis.Tanda-tanda kekurangan vitamin D ialah tulang-tulang panjang menjadi bengkak dan pertumbuhan gigi terlambat. Kelebihan vitamin D akan menyebabkan keracunan yang memberi efek antara lain : tulang menjadi rapuh, karena zat kapur dan fosfor diserap keluar dari tulang-tulang.
Kurang vitamin EKekurangan vitamin E akan menyebabkan kemandulan dan kelainan pada jantung. Pengaruhnya terhadap keadaan gizi manusia hingga sekarang masih belum dapat diketahui dengan pasti.
Kurang vitamin KVitamin K diperlukan untuk pembuatan protrombin, sesuatu yang diperlukan untuk pembekuan darah. Sehingga kekurangan vitamin K akan mengakibatkan hambatan pada proses pembekuan darah.
Kekurangan zat mineral
  1. Kurang kalsium dan fosfor akan menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang dan gigi. 
  2. Kekurangan zat besi akan menyebabkan anemia. Anemia dapat disebabkan selain karena kekurangan zat besi juga karena faktor-faktor lain.
  3. Kurang yodium. Yodium merupakan bagian dari hormon thyroid yang mengatur metabolisme basal. Kekurangan yodium akan menyebabkan pembesaran kelenjar thyroid yang dikenal sebagai gondok (goiter).

E. Usaha-usaha Perbaikan Gizi
1. UPGK
UPGK ialah suatu paket kegiatan terpadu yang bertujuan terutama untuk menanggulangi masalah kurang kalori protein. Kegiatan-kegiatan UPGK antara lain.
  1. Penimbangan anak-anak balita sebulan sekali.
  2. Penyuluhan gizi.
  3. Pemberian makanan tambahan.
  4. Pemberian paket pertolongan gizi.
  5. Kurang gizi.

2. Usaha Pencegahan Kekurangan Vitamin A
Tujuan utama dari usaha ini ialah untuk melindungi anak-anak balita terhadap kemungkinan kekurangan vitamin A. selain dengan penyuluhan gizi, yang digalakkan penggunaan sayuran hijau sebagai sumber vitamin A, juga dilancarkan pemberian kapsul vitamin A takaran tinggi kepada anak-anak balita setiap enam bulan sekali.

3. Usaha Pencegahan Gondok Endemik
Usaha pencegahan gondok endemik meliputi usaha jangka panjang dan jangka pendek. Usaha jangka panjang dilakukan dengan menggalakkan penggunaan garam beryodium terutama untuk masyarakat yang tinggal di daerah-daerah gondok endemik. Usaha jangka pendek dilakukan dengan jalan menyuntikan zat yodium ke dalam tubuh.

1.  Guna Makanan
Tubuh manusia dapat tumbuh karena adanya zat yang berasal dari makanan.  Oleh sebab itu, untuk dapat melangsungkan hidupnya, manusia mutlak memerlukan makanan. Zat yang diperlukan oleh tubuh dan berasal dari makanan itu disebut Zat makanan atau zat gizi. Enam macam zat gizi makanan antara lain:
a. hidrat arang atau karbohidrat,
b. lemak,
c. protein,
d. mineral dan garam-garam,
e. vitamin-vitamin, dan
f. air.

Tubuh memperoleh zat gizi dalam bentuk makanan, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun dari hewan.  Kebutuhan tubuh akan zat gizi tidak dapat dipenuhi hanya dengan satu atau dua macam bahan makanan saja, karena pada umumnya tidak ada satu bahan makananpun yang mengandung zat gizi secara lengkap.  Tiap-tiap bahan makanan mengandung zat gizi yang berlainan, baik dalam jumlah maupun macamnya.  Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi, kita harus makan berbagai macam bahan makanan setiap hari.  Dalam hal ini, variasi makanan sangat memegang peranan penting.  Makin beraneka ragam bahan makanan yang dimakan, makin sehat pula tubuh kita.  Selain enam macam zat gizi tersebut, manusia memerlukan pula oksigen (zat asam).  Zat ini diperoleh pada waktu bernapas. Dilihat dari sudut ilmu gizi, makanan mempunyai tiga kegunaan, antara lain.

1. Pola Makan Sehat, Bergizi, dan Seimbang
a. Membangun dan memelihara tubuh Pertumbuhan manusia terjadi sejak dalam kandungan sampai dengan masa remaja terjadi pembentukan sel-sel baru secara besar-besaran, terlebih lagi pada usia di bawah lima tahun terjadi pertumbuhan yang paling cepat. Pembentukan sel-sel baru tersebut diperlukan untuk membangun bagian-bagian tubuh, misalnya: otot, tulang, darah, otak, dan organ-organ tubuh lainnya. Selain untuk pertumbuhan, pembentukan sel-sel baru diperlukan pula untuk mengganti bagian-bagian tubuh yang rusak atau hilang. Agar tubuh tetap sehat, tubuh harus dipelihara. Misalnya, bila kehilangan darah akibat luka, kuku dan rambut yang aus, sel-sel tubuh yang rusak karena sakit, perlu segera diperbaiki atau disembuhkan. Untuk perbaikan atau penyempurnaan tersebut, tubuh memerlukan zat gizi, terutama zat pembangun yang terdiri dari protein, mineral, dan air. Selain pada masa pertumbuhan, pembentukan sel-sel baru terjadi pula pada waktu berolahraga.  Dalam hal ini pembentukan sel-sel baru diperlukan untuk membentuk jaringan-jaringan otot.

b. Memberi tenaga kepada tubuh Manusia hidup harus dapat bergerak. Gerakan dapat berupa gerakan yang nyata seperti berjalan mengangkat benda, makan, minum dan lainnya.  Gerakan yang nyata ini disebut pula gerakan sadar. Disamping gerakan sadar, ada pula gerakan-gerakan yang tidak nyata, akan tetapi harus dilakukan secara terus-menerus, walaupun dalam keadaan tidak sadar, misalnya pada waktu tidur. Gerakan-gerakan tidak sadar, antara lain : gerakan jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, gerakan paru-paru untuk bernapas, dan gerakan usus untuk mencerna makanan. Untuk gerakan-gerakan tersebut diperlukan tenaga atau panas, baik untuk gerakan sadar maupun tidak sadar. Manusia yang normal memerlukan panas untuk mengatur suhu tubuh.  Suhu tubuh lebih kurang 36°. Apabila suhu disekitar menjadi lebih rendah, maka tubuh harus dapat membuat panas untuk menggantikan panas tubuh yang hilang karena dilepaskan ke sekeliling kita. Panas atau tenaga yang diperlukan oleh tubuh dapat dihitung dan dinyatakan dalam satuan kalori.

c. Mengatur proses faali tubuh Agar tubuh dapat berfungsi dengan baik, berbagai fungsi faali dalam tubuh harus diatur dan dikoordinasikan.  Misalnya, proses pengaturan suhu tubuh agar tetap normal, proses pembekuan darah bila terjadi pendarahan, mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh, pembentukan zat pelindung guna menjaga tubuh dari serangan penyakit atau zat yang membahayakan. Zat gizi yang diperlukan untuk mengatur proses-proses faali tersebut disebut zat pelindung, yaitu protein, mineral, vitamin, dan air.

2. Pengaruh Gizi terhadap Kesehatan
Manusia sehat memiliki tubuh yang dapat berfungsi dengan baik, dan dalam jaringan-jaringan tubuhnya tersimpan cadangan zat gizi yang cukup untuk mempertahankan kesehatannya. Cadangan zat gizi akan dipergunakan apabila kebutuhan tubuh akan zat gizi sehari-hari tidak terpenuhi.  Sebaiknya, bila konsumsi zat gizi berlebihan maka kelebihan tersebut akan ditimbun dalam jaringan-jaringan tubuh dalam batas-batas tertentu. Apabila jaringan-jaringan tubuh telah terlalu jenuh akan zat gizi, maka kelebihan zat gizi tersebut tidak dapat lagi ditampung dan akan mengganggu proses dalam tubuh.  Kekurangan maupun kelebihan zat gizi dapat menyebabkan kelainan-kelainan. Keadaan semacam ini disebut gizi salah, baik berupa gizi kurang maupun gizi lebih.  Sedangkan gizi baik terletak di antara keduanya.
a. Perubahan-perubahan dalam tubuh akibat gizi salah. 
1) Pengurangan cadangan. 
2) Perubahan-perubahan biokimiawi. 
3) Perubahan-perubahan fungsi. 
4) Perubahan-perubahan anatonik.

b. Pengaruh gizi terhadap daya kerja, daya tahan, pertumbuhan jasmani dan mental. 
1) Pengaruh terhadap daya kerja. 
2) Pengaruh terhadap daya tahan. 
3) Pengaruh terhadap pertumbuhan jasmani dan mental.

2. Pengetahuan tentang Makanan Sehat
1.  Arti Makanan Sehat
Kekurangan maupun kelebihan zat gizi dapat berakibat negatif terhadap kesehatan tubuh. Keadaan yang sempurna akan diperoleh apabila tubuh mendapat semua zat gizi dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan, dan dalam perbandingan yang seimbang. 

Oleh sebab itu, makanan sehat sering disebut juga makanan seimbang.  Artinya, di dalam menu atau susunan hidangan sehari-hari mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang memenuhi kebutuhan, dan tiap-tiap zat gizi dalam perbandingan yang sesuai atau seimbang satu dengan yang lainnya. Di samping hal-hal yang menyangkut mutu gizi, makanan sehat harus pula bebas dari kuman-kuman atau Zat yang dapat menyebabkan penyakit.  Oleh sebab itu, selain mutu gizi, faktor kebersihan makanan perlu pula mendapat perhatian.

2. Guna zat gizi
Sesuai dengan fungsinya, zat gizi dapat digolongkan menjadi tiga, antara lain sebagai berikut.
a. Zat tenaga  : hidrat arang, lemak, dan protein. 
b. Zat pembangun : protein, mineral, dan protein. 
c. Zat pengatur : vitamin, mineral, protein, dan air.
Dari penggolongan tersebut dapat dilihat bahwa beberapa zat gizi mempunyai fungsi lebih dari satu. Misalnya, protein dapat berfungsi sebagai zat pembangun, zat tenaga maupun zat pengatur. Demikian pula dengan mineral dan air dapat berfungsi sebagai zat pembangun maupun zat pengatur.

1) Hidrat Arang
Hidrat arang atau karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula. Susunan hidrat arang terdiri dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).  Hidrat arang dalam tubuh akan dibakar dan menghasilkan tenaga dan panas. Satu gram hidrat arang akan menghasilkan empat kalori. Menurut besarnya molekul, hidrat arang dapat digolongkan menjadi tiga yaitu.
a) Monosakarida Monosakarida merupakan hidrat arang yang susunan molekulnya paling sederhana. Monosakarida merupakan hasil akhir dari pemecahan sempurna dari disakarida dan polisakarida, yaitu hidrat arang yang susunan molekulnya lebih kompleks.  Sifatnya larut dalam air dan rasanya manis. Golongan ini adalah: glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
b) Disakarida Dalam proses pencernaan, disakarida akan diubah menjadi monosakarida. Satu molekul disakarida terdiri dari dua molekul monosakarida.  Termasuk golongan disakarida ialah sakharosa atau sukrosa, laktosa dan manosa. Hasil pemecahan disakarida adalah sebagai berikut.
Sukrosa ………………. Glukosa + fruktosa Maltosa ………………. Glukosa + glukosa    Laktosa ………………. Glukosa + galaktosa.

c) Polisakarida Polisakarida terdiri dari banyak molekul monosakarida. Termasuk dalam golongan polisakarida ialah pati atau tepung, dekstrin dan selulosa.

2) Lemak
Molekul lemak terdiri dari unsur-unsur Karbon (C ), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).  Fungsi utama lemak ialah memberi tenaga kepada tubuh.  Satu gram lemak yang dibakar dalam tubuh akan menghasilkan 9 kalori.  Selain fungsinya sebagai sumber tenaga, lemak juga merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K. Pencernaan lemak di dalam tubuh memerlukan waktu yang lebih lama.  Oleh karena itu, lemak akan tinggal lebih lama di dalam lambung.  Oleh sebab itulah bila makan makanan yang mengandung lemak banyak akan memberi rasa kenyang yang lebih lama.  Selain itu, lemak memberi rasa gurih pada makanan.

3) Protein
Protein berasal dari bahasa Yunani yang berarti menempati tempat pertama.  Protein sering pula disebut zat putih telur.  Kata ini berasal dari bahasa Belanda “Eiwit” yang berarti putih telur.  Untuk pertama kali protein memang ditemukan dalam putih telur.  Namun kemudian terbukti bahwa protein tidak hanya terdapat dalam putih telur, sehingga istilah putih telur sebenarnya tidak tepat lagi.  Selain berfungsi sebagai zat pembangun, protein juga berfungsi sebagai zat pengatur dan zat tenaga.
a) Susunan protein Berbeda dengan hidrat arang dan lemak, selain mengandung unsur Karbon, hidrogen dan oksigen, protein mengandung pula unsur nitrogen (N).  Ada beberapa jenis protein yang mengandung sulfur (S), fosfor (P), dan kadangkadang unsur-unsur lain. Unsur-unsur tersebut membentuk unit-unit yang disebut asam amino.  Asam amino inilah yang merupakan bahan dasar
pembentuk protein. Asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh disebut asam amino esensial.  Kedelapan asam amino esensial bagi manusia antara lain. (1) lysine. (2) leusine. (3) isoleucine. (4) theonine. (5) methione. (6) valine. (7) phenilalanine. (8) tryptophane.

b) Klasifikasi protein Sesuai dengan asam amino yang membentuknya, maka protein dapat digolongkan antara lain. (1) Protein sempurna Protein sempurna ialah protein yang mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah yang cukup banyak. Protein inilah yang termasuk golongan yang mampu menjalin pertumbuhan dan mampu mempertahankan jaringan-jaringan tubuh.   (2) Protein kurang sempurna Golongan ini mengandung asam-asam amino yang essensial, akan tetapi ada beberapa yang jumlahnya hanya sedikit. Protein yang termasuk golongan kurang sempurna ini masih dapat untuk mempertahankan jaringan-jaringan tubuh, akan tetapi tidak menjamin pertumbuhan. (3) Protein tidak sempurna Protein golongan ini mengandung sedikit sekali asam amino essensial.  Protein ini tidak dapat untuk mempertahankan, baik jaringan-jaringan tubuh maupun untuk menjamin pertumbuhan.
a) Fungsi protein Fungsi protein terdiri dari dari tiga macam yaitu.
(1) Protein sebagai zat pembangun Pada masa pertumbuhan, kebutuhan tubuh akan protein relatif lebih besar.  Pada masa dewasa, dalam keadaan tertentu, tubuh memerlukan pula protein dalam jumlah yang lebih besar dari biasanya, antara lain: (a) Pada waktu latihan-latihan olahraga. (b) Setelah menderita sakit keras atau sakit yang menahun. (c) Pada waktu hamil, protein dibutuhkan antara lain untuk pertumbuhan janin dalam kandungan.

(2) Protein sebagai zat pengatur Baik secara langsung maupun tidak langsung di dalam tubuh protein mengatur berbagai proses, antara lain: (a) Protein merupakan bagian dari haemoglobin (Hb), yaitu bagian dari darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. (b) Sebagai protein plasma berfungsi untuk mengatur tekanan osmosa dan mempertahankan keseimbangan cairan dalam jaringan dan saluran darah. (c) Sebagai protein darah berperan dalam mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh. (d) Kekebalan tubuh terhadap penyakit disebabkan oleh adanya Zat anti yang juga terbuat dari protein. (e) Enzim-enzim dan hormon-hormon yang mengatur berbagai proses dalam tubuh juga terbuat dari protein.

(3) Protein sebagai zat tenaga Karena protein mengandung unsur karbon (C ) maka protein dapat pula berperan sebagai zat tenaga.  Satu gram protein akan mengahasilkan 4 kalori.  Protein akan digunakan sebagai zat pembakar, apabila kebutuhan tubuh akan kalori tidak dapat dipenuhi oleh hidrat arang dan lemak.  Apabila protein digunakan sebagai zat tenaga atau zat pembakar, maka protein tidak dapat digunakan sebagai bahan pembentuk sel-sel tubuh.

4) Zat mineral
Meskipun mineral hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil tetapi zat ini mempunyai peranan penting dalam berbagai proses tubuh, yaitu sebagai zat pembangun dan zat pengatur.
a) Mineral sebagai zat pembangun Sebagai zat pembangun, mineral berperan dalam pembentukan jaringan-jaringan tubuh. Misalnya, kalsium dan fosfor berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi.  Zat besi sebagai pembentuk sel-sel darah merah dan lain sebagainya.
b) Mineral sebagai zat pengatur Sebagai zat pengatur mineral berfungsi, antara lain sebagai berikut. (1) Keseimbangan asam basa, (2) Dalam proses pembekuan darah,
 (3) Dalam pengangkutan oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan sebaliknya, mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru, (4) Kepekaan syaraf dan kontraksi otot, (5) Proses metabolisme, sebagai bagian dari enzim-enzim dan hormon-hormon.

5) Vitamin
Vitamin ialah zat organik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, namun penting untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Fungsi utama vitamin ialah mengatur proses metabolisme protein, lemak, dan hidrat arang. Vitamin A dan D apabila dikonsumsi berlebihan akan berakibat buruk. Beberapa hal yang menyebabkan timbulnya kekurangan vitamin antara lain sebagai berikut.
a) Kurang memakan bahan makanan yang mengandung vitamin.
b) Tubuh kekurangan zat tertentu, sehingga penyerapan vitamin dalam tubuh terganggu, sebagai contoh : (1) Untuk penyerapan vitamin K diperlukan garam-garam empedu. (2) Untuk penyerapan vitamin A dan D diperlukan zat lemak yang cukup. 
c) Akibat penyakit-penyakit saluran pencernaan, misalnya penyakit disentri atau typhus, penyerapan Zat tertentu dalam tubuh mengalami gangguan. 
d) Adanya Zat tertentu dalam bahan makanan atau dalam obat yang akan mengganggu penyerapan vitamin tertentu. 
e) Dalam tubuh terjadi interaksi dari beberapa vitamin.  Kekurangan salah satu vitamin akan menyebabkan terganggunya fungsi vitamin lain.
Menurut sifatnya, vitamin dapat digolongkan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) dan vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C).

Bahan-bahan Makanan Sumber Vitamin
Vitamin A Untuk kesehatan mata Untuk kesehatan sel-sel epithel
Hati, susu, mentega, minyak, ikan. Sebagai pro-vitamin (karotin) : sayuran hijau dan buahbuahan berwarna kuning.
Vitamin D Untuk pertumbuhan dan memelihara tulang dan gigi, dalam penyerapan kalsium dan fosfor.
Hati, telur, minyak ikan, bahan-bahan makanan sumber vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin E Dalam proses reproduksi Padi-padian, biji-bijian, kacang-kacangan, kuning telur. Vitamin K Dalam proses pembekuan darah Daun-daunan hijau, daging, hati. Vitamin B1 (thiamine) Dalam metabolisme hidrat arang, untuk memelihara nafsu makan dan pencernaan, memelihara jaringan saraf, mencegah beri-beri. Daging, biji-bijian, kacang-kacangan, padi-padian (beras tumbuk, bekatul). Vitamin B2 (ribotlavine) Untuk pertumbuhan, untuk memelihara fungsi jaringan saraf, untuk kesehatan kulit. Hati, telur, daging, jerohan, kacang-kacangan, sayuran daun hijau. Niacin Untuk pertumbuhan, untuk menjaga fungsi saraf dan pencernaan, untuk kesehatan kulit, mencegah pellagra. Hati, kacang tanah, unggas, ikan.
Vitamin B6 (pyridoxine) Dalam metabolisme asam amino dan asam lemak, dalam proses perubahan tryptophan menjadi niacin.
Daging, susu, ragi, padi-padian.
Vitamin B12 Dalam pembekuan sel darah merah
Daging, hati, ginjal, jerohan.
Vitamin B kompleks lain : Biotin Folacin Inositol Cholin Asam
Belum banyak diketahui fungsinya dalam tubuh.
Bersama-sama vitamin B kompleks lainnya.

5. Air
Kebutuhan tubuh akan air dapat dikatakan nomor dua setelah oksigen.  Orang dapat hidup tanpa makan untuk beberapa minggu. Tanpa air, orang hanya dapat bertahan untuk beberapa hari.  Kehilangan 10% dari cairan tubuh akan sangat membahayakan. Kematian yang terjadi bila kehilangan cairan tubuh mencapai 20%. Tubuh sebagaian besar terdiri dari air. Pada bayi jumlah cairan tubuh mencapai lebih kurang 20% dari berat badan, sedangkan pada orang dewasa lebih kurang 65%. Air terdapat disemua jaringan di dalam tubuh dengan kadar yang sangat berbeda-beda.  Dalam gizi misalnya, jumlah cairan lebih kurang hanya 5%, dalam lemak atau tulang kira-kira 25%, sedang dalam jaringan otot dapat mencapai 80%. Air di dalam tubuh, selain berfungsi sebagai zat pembangun, berfungsi pula sebagai zat pengatur. Sebagai zat pengatur, air berperan antara lain sebagai pelarut hasil-hasil pencernaan, sehingga zat yang diperlukan tubuh dapat diserap melalui dinding usus. Tubuh memperoleh air dari tiga sumber, yaitu dari minuman, dari air yang terkandung dalam bahan-bahan makanan dan dari air yang terbentuk dalam jaringan sebagai hasil pembakaran zat makanan sumber tenaga. C. Pengetahuan tentang Gizi Salah
Gizi salah ialah suatu keadaan yang disebabkan ketidak seimbangan antara jumlah zat gizi yang dikonsumsi dan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh. Termasuk golongan ini ini ialah : penyakit-penyakit gizi kurang dan penyakit-penyakit gizi lebih.
Penyakit-penyakit gizi kurang antara lain sebagai berikut.
1. Kurang kalori protein
Kekurangan protein biasanya disertai dengan kekurangan kalori. Penyakit akibat kekurangan kalori dan protein disebut kurang kalori protein atau terkenal istilah KKP (Kurang Kalori Protein). Penyakit ini banyak menimpa golongan anak, terutama anak-anak yang berumur di bawah lima tahun. Akibat yang sangat merugikan dari Kurang Kalori Protein ialah anak menjadi kurang lincah, lemah dan malas, tidak cerdas dan sering jatuh sakit. Tanda khas yang mendahului gejala-gejala KKP ialah terganggunya pertumbuhan anak.
Pada tingkat berat kita mengenal dua bentuk KKP, yaitu “Kwashiorkor” dan Marasmus”. Kwashiorkor terutama disebabkan oleh kekurangan protein, sedangkan Marasmus terutama akibat kekurangan kalori.
a. Kwashiorkor
1) Tanda-tanda yang khas a) bengkak, terutama kaki dan tangan, b) berat badan kurang bila dilihat dari umurnya, c) muka sembab, dan d) otot-otot kendor. 2) Tanda-tanda yang biasanya menyertai a) rambut tipis, kulit kusam, b) pucat karena kurang darah (anemia), c) berak encer, d) kulit pecah mengelupas, e) gejala kurang vitamin A, dan f) pembesaran hati.

b. Marasmus
1) Tanda-tanda yang khas a) sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit, b) wajahnya seperti orang tua, dan c) kulitnya keriput. 2) Tanda-tanda yang biasanya menyertai a) pucat karena anemia, b) berak encer, c) dehidrasi (banyak kehilangan cairan tubuh), dan d) gejala kurang vitamin A dan lainnya.
2. Kurang vitamin A
Kurang vitamin A merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia.  Penyakit ini banyak menimpa anak balita. Gejala utama vitamin A tampak pada gangguan alat penglihatan. Buta senja merupakan gejala dini dari kekurangan vitamin A, yaitu mata kurang dapat menyesuaikan diri pada perubahan cahaya terang dan sebaliknya. Pada tingkat berat kekurangan vitamin A akan terjadi kelainan anatomik. Selaput bening mata (cornea) menjadi kering, kemudian lama kelamaan menjadi
rusak yang berakhir dengan kehancuran bola mata sehingga mata menjadi buta sama sekali. Tingkat kelainan yang berat ini disebut Karatomalacia. Selain mengakibatkan gangguan terhadap penglihatan, kekurangan vitamin A akan menyebabkan juga kelambatan pertumbuhan, pengeringan epetil kulit, dan pengeringan kelenjar air mata. Mengonsumsi vitamin A yang berlebihan dapat menimbulkan akibat yang kurang baik, yang disebut keracunan vitamin A.

3. Kurang vitamin B
a. Kurang vitamin B1 (thiamine) Vitamin B1 berfungsi dalam metabolisme hidrat arang.  Oleh sebab itu, kekurangan vitamin ini akan menyebabkan gangguan pada metabolisme hidrat arang.  Gejala-gejala awal dari kekurangan vitamin B1, antara lain kurang nafsu makan, sukar buang air besar, rasa lelah, dan sukar tidur. Kekurangan vitamin B1 tingkat berat akan menyebabkan penyakit beri-beri. b. Kurang vitamin B2 (riboflavine) Gejala kekurangan riboflavine biasanya terdapat bersamaan dengan gejala kekurangan vitamin B lainnya. Tanda-tanda yang khas ialah bibir kering pecah-pecah, juga pecah-pecah pada sudut mulut, radang pada lidah, kulit sekitar hidung kering dan kasar berbintik-bintik. c. Kurang niacin Tubuh manusia dan hewan menyusui dapat membuat niacin dari asam amino tryptophan.  Penyakit akibat kekurangan niacin disebut pellagra. Gejala-gejala pellagra dikenal dengan istilah “3 D”, yaitu singkatan dari Diare, Disentri dan Dimensia.

4. Kurang vitamin C
Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin C disebut scorbut (sariawan), dengan gejala-gejala yang lazim, antara lain: perdarahan di bawah kulit sehingga tampak bercak-bercak hitam kemerah-merahan, gusi bengkak, kemerahan, dan mudah berdarah.

5 Kurang vitamin D
Kekurangan vitamin D akan menyebabkan penyakit yang disebut rachitis, yaitu kelainan-kelainan pada pertumbuhan tulang. Penyakit ini terdapat pada anak-anak yang masih kecil. Tanda-tanda kekurangan vitamin D ialah tulangtulang panjang menjadi bengkak dan pertumbuhan gigi terlambat. Kelebihan vitamin D akan menyebabkan keracunan yang memberi efek antara lain : tulang menjadi rapuh, karena zat kapur dan fosfor diserap keluar dari tulang-tulang.

6. Kurang vitamin E
Kekurangan vitamin E akan menyebabkan kemandulan dan kelainan pada jantung.  Pengaruhnya terhadap keadaan gizi manusia hingga sekarang masih belum dapat diketahui dengan pasti.

7. Kurang vitamin K
Vitamin K diperlukan untuk pembuatan protrombin, sesuatu yang diperlukan untuk pembekuan darah. Oleh sebab itu, kekurangan vitamin K akan mengakibatkan hambatan pada proses pembekuan darah.  Pada operasi atau luka-luka misalnya, akan mudah terjadi perdarahan.

8. Kekurangan zat mineral
Bidang gizi yang akan dibicarakan adalah mengenai kekurangan kalsium (zat kapur), fosfor, zat besi, dan yodium. Walaupun demikian, bukan berarti bahwa zat mineral lainnya tidak penting.
a. Kurang kalsium dan fosfor Pada anak-anak, kekurangan kedua zat mineral ini akan menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang dan gigi.  Penyakit rachitis akan terjadi apabila selain kekurangan zat kapur dan fosfor, juga kekurangan vitamin D. Pada orang dewasa akan terjadi osteoprosis dan osteomalacia, yaitu sejenis penyakit menyebabkan tulang-tulang menjadi rapuh dan lemak. b. Kurang zat besi Kekurangan zat besi akan menyebabkan anemia. Anemia dapat disebabkan selain karena kekurangan zat besi juga karena faktor-faktor lain. Penyakit ini banyak dijumpai pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, pada gadis remaja, dan pada wanita terutama wanita hamil. Anemia banyak pula dijumpai di kalangan pekerja kasar.  Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. c. Kurang yodium Yodium merupakan bagian dari hormon thyroid yang mengatur metabolisme basal. Kekurangan yodium akan menyebabkan pembesaran kelenjar thyroid yang dikenal sebagai gondok (goiter). Pada tingkat ringan pembesaran kelenjar thyroid hanya dapat diketahui dengan meraba leher.  Pada tingkat yang lebih lanjut, pembesaran kelenjar thyroid dilihat dari kejauhan. Pada tingkat berat, akan menyebabkan kretin yaitu tubuh kerdil, bisu, tuli dan keterbelakangan mental. Cacat jasmani dan mental akibat kekurangan yodium ini tidak dapat diperbaiki lagi.

4. Usaha-usaha perbaikan gizi yang telah dilakukan di Indonesia
1. Usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK)
UPGK ialah suatu paket kegiatan terpadu yang bertujuan terutama untuk menanggulangi masalah kurang kalori protein. Kegiatan-kegiatan UPGK antara lain. a. Penimbangan anak-anak balita sebulan sekali. b. Penyuluhan gizi. c. Pemberian makanan tambahan. d. Pemberian paket pertolongan gizi. e. Kurang gizi.

2. Usaha pencegahan kekurangan vitamin A
Tujuan utama dari usaha ini ialah untuk melindungi anak-anak balita terhadap kemungkinan kekurangan vitamin A.  selain dengan penyuluhan gizi, yang digalakkan penggunaan sayuran hijau sebagai sumber vitamin A, juga dilancarkan pemberian kapsul vitamin A takaran tinggi kepada anak-anak balita setiap enam bulan sekali.  Usaha ini terutama dilakukan di daerah-daerah yang belum tercakup oleh usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK).

3. Usaha pencegahan gondok endemik
Usaha pencegahan gondok endemik meliputi usaha jangka panjang dan jangka pendek. Usaha jangka panjang dilakukan dengan menggalakkan penggunaan garam beryodium terutama untuk masyarakat yang tinggal di daerah-daerah gondok endemik. Usaha jangka pendek dilakukan dengan jalan menyuntikan zat yodium ke dalam tubuh.  Suntikan ini dilakukan lima tahun sekali. Obat yang disuntikan itu disebut lipiodol, yaitu suatu larutan yodium dalam minyak.

5. Pengaruh Gizi Makanan
Pengaruh gizi makanan antara lain.
1. Pengaruh Gizi Tehadap Daya Kerja
Manusia sehat memiliki tubuh yang dapat berfungsi dengan baik dan dalam jaringan-jaringan tubuhnya cadangan zat gizi yang cukup untuk mempertahankan kesehatannya. Cadangan zat gizi akan dipergunakan apabila kebutuhan tubuh akan zat gizi sehari-hari tidak terpenuhi.  Sebaliknya, bila konsumsi zat gizi berlebihan, maka kelebihan tersebut akan ditimbun dalam jaringan-jaringan tubuh dalam batas-batas tertentu.  Apabila jaringan-jaringan tubuh telah terlalu jenuh akan zat gizi tersebut tidak dapat lagi ditampung dan akan mengganggu proses-proses dalam tubuh. Dengan demikian jelaslah bahwa kekurangan maupun kelebihan zat gizi akan dapat menyebabkan kelainan. Keadaan semacam ini disebut gizi salah, baik berupa gizi kurang maupun gizi lebih. Sedangkan gizi baik terletak diantara keduanya. Perubahan keadaan gizi orang sehat hingga ia merasa dirinya sakit, memakan waktu yang lama sekali.  Sebelum proses perubahan, tubuh telah membiasakan diri dengan fungsi-fungsi tubuh yang kurang sempurna sehingga biasanya orang tidak sadar bahwa ia sebenarnya dalam keadaan gizi kurang.  Tingkat kesehatan semacam ini yang disebut tidak sakit tetapi tidak sehat.  Keadaan semacam ini banyak terdapat di Indonesia. Meskipun pada tahap ini orang tidak merasa bahwa dirinya sakit, akan tetapi hal itu mempunyai pengaruh terhadap kemampuan atau daya kerja seseorang, antara lain orang menjadi kurang bergairah, cepat lelah, mengantuk, dan sering sakit.

2. Pengaruh gizi terhadap daya tahan
Kelainan gizi yang berat sering berakibat timbulnya suatu penyakit infeksi.  Sebaliknya, penyakit infeksi akan mudah menyerang apabila dalam keadaan gizi kurang. Demikianlah akan terjadi sebab akibat yang timbal balik antara gizi kurang dan penyakit infeksi. Pada waktu sakit tubuh memerlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih banyak daripada biasanya. Sedangkan pada umumnya, waktu sakit kita kurang mempunyai nafsu makan. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang meningkat ini, maka cadangan zat gizi dalam tubuh akan dipakai.

Apabila keadaan ini berlangsung terus-menerus, cadangan zat gizi dalam jaringan-jaringan akan habis terpakai, lebih-lebih kalau timbunan cadangan hanya terbatas, sedangkan yang diperoleh dari makanan sangat sedikit. Keadaan disebut gizi kurang pembentukan xat anti atau xat pelindung terhadap penyakit juga kurang, sehingga tubuh mudah terserang penyakit.

3. Pengaruh gizi terhadap pertumbuhan jasmani dan mental


Gizi kurang yang timbul pada masa kanak-kanak, selain akan menyebabkan gangguan pertumbuhan jasmani, juga akan menyebabkan gangguan perkembangan mental. Seseorang yang menderita gizi kurang pada masa kanak-kanak, setelah mencapai dewasa tubuhnya tidak akan mencapai tinggi yang seharusnya dapat dicapai. Selain itu, jaringan-jaringan ototnya juga kurang dapat berkembang. Di samping menyangkut pertumbuhan fisik, tingkat kecerdasan anak juga akan terpengaruh. Hal ini disebabkan oleh perkembangan jaringan otak hanya berlangsung sejak anak masih dalam kandungan sampai dengan umur lebih kurang empat tahun.

PERKEMBANGAN TUBUH REMAJA


Hasil gambar untuk gambar perkembangan remaja

Sejak lahir,jasmani seseorang terus tumbuh berkembang. Baik dalam bentuk badan dan ukuran-ukuran badannya, maupun dalam kerjanya. Perkembangan ini berjalan terus sampai seseorang menjadi dewasa, ialah pada umur sekitar 25 tahun. Akan tetapi perkembangan jiwa seseorang, di antaranya perkembangan kecerdasan seseorang, tidak berhenti dalam umur 25 tahun. Sebab perkembangan jiwa atau kecerdasan seseorang mungkin masih dapat berlangsung terus sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Pertumbuhan jasmani dan Pertumbuhan Kecerdasan seseorang dipengaruhi oleh beberapa Faktor atau keadaan, seperti berikut ini:
  1. Faktor Keturunan
Artinya bila orang tuanya besar-besar, mungkin sekali anak-anaknya juga besar-besar. Kalau orang tuanya tinggi,anaknya juga tinggi. Kalau orang tuanya pandai,anaknya juga pandai.Walaupun menurut hukum keturunan (hukum genetika,tidak selalu dapat demikian halnya).

     2. Faktor Pembawaan
Artinya perkembangan seseorang sudah ditentukan pula oleh keadaannya selama didalam kandungan.Misalnya ada anak-anak yang lahir dengan kelainan-kelainan pada bagian tubuhnya, seperti busung kepala atau hydrocephalus,bibir sumbing,langit-langit yang terbelah, perkembangan jaringan otak yang tidak sempurna, dan macam-macam cacat jasmani lainnya.

     3. Faktor Luar
Faktor luar ini penting sekali diperhatikan. sebab faktor keturunan dan faktor pembawaan manusia tidak dapat berbuat banyak, maka manusia pada hakikatnya dapat mengendalikan faktor luar yang sangat berpengaruh bagi perkembangan jasmani.

Faktor luar yang perlu mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut:
  • Keadaan Gizi
Kualitas gizi manusia sejak dalam kandungan, dan pada masa-masa pertumbuhan selanjutnya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan jasmani dan kecerdasan. Para ahli berpendapat bahwa kekurangan protein atau zat putih telur pada waktu anak-anak dapat mengakibatkan pertumbuhan kecerdasan.
  • Gangguan Kesehatan
Anak-anak yang sering sakit sudah tentu akan terganggu pula pertumbuhan badannya.lebih-lebih penyakit yang menahun.
  • Rangsangan
Latihan-latihan jasmani atau berolahraga jasmani akan dirangsang untuk tumbuh menjadi lebih kuat dan sehat. Orang-orang yang kurang gerak jasmaninya akan menjadi lemah dan tidak tahan mengahadapi serangan berbagai penyakit.

B. Pertumbuhan, Perkembangan, Kebutuhan serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anak Usia Sekolah
 Pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dipengaruhi oleh (interaction) dan keputusan-keputusan yang diambilnya setiap saat, se hingga merupakan suatu proses yang dinamis. Ada beberapa tahap (stadium) tertentu di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan ini, tetapi setiap orang tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh faktor- faktor keturunan, lingkungan dan pengalaman-pengalaman pribadi. Berikut ini akan diuraikan beberapa sifat-sifat dari pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dengan menunjukkan kebutuhan kesehatan siswa sehingga dapat dibuat bimbingan, pendidikan dan pelajaran-pelajaran yang akan diberikan pada anak usia tertentu.




Umur 6-14 Tahun:
1. Perkembangan jasmani 

a. Perkembangan jasmani relatif lambat dibandingkan dengan perkembangan pada usia sebelumnya. b. Adanya pertumbuhan bola mata, sehingga ada kemungkinan ter jadinya gangguan penglihatan pada masa ini. 
c. Kerangka tulang belakang serta ligament masih lemah, sehingga perlu dijaga sikap duduk dan berdiri yang baik.
d. Masa pubertas yang terjadi pada akhir masa ditandai dengan adanya pertumbuhan badan yang sangat cepat. 
e. Telah tampak tenda-tanda permulaan masa adolesensia (masa remaja), pada anak laki-laki suara membesar, pada anak perempuan membesarnya buah dada serta haid pertama. 
f. Perkembangan jasmani sangat dipengaruhi oleh lingkungan mental dan sosial.

2. Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek 
a. Mulai belajar menghitung, membaca dan menulis, sudah mulai mengadakan konsepsi, simbolisasi dan belajar mengadakan komunikasi. 
b. Dimulai suatu perkembangan ”kepribadian sosial” dan mulai menyadari konsep-konsep hidup, (concience, moralitas dan norma ke hidupan). 
c. Pada masa pubertas (12-14), energi meluap-luap, avonturisme dan hubungan dengan orang lain masih canggung. 
d. Nilai religi (agama), etik dan estitik belum mendalam.

3. Kebutuhan (Requirements) 
a. Jumlah makanan yang cukup serta mempunyai nilai gizi yang tinggi. 
b. Latihan-latihan jasmani dan istirahat yang cukup serta teratur. 
c. Tindakan-tindakan pencegahan penyakit. 
d. Di dalam dan di luar lingkungan keluarga (sekolah, kepramukaan dan sebagainya), perlu diberi kesempatan untuk dapat memperkembangkan kepribadiannya yang meliputi segi sosial dan moral.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi 
a. Masalah gizi yang antara lain disebabkan oleh faktor emosional. 
b. Penyakit. 
c. Masalah gigi berupa antara lain malloclussion, crowding. 
d. Kontak lingkungan lebih luas sehingga dapat menimbulkan konflik-konflik karena perubahan-perubahan yang dialaminya.

Mesa Adolesensia (Masa Remaja)
1. Perkembangan jasmani 
a. Fungsi organ-organ endoktrin telah mencapai kesempurnaan.
b. Penambahan jaringan lemak di bawah kulit (subkutan) lebih banyak pada wanita dari pada anak laki-laki.
c. Jaringan otot-otot pada anak laki-laki lebih berkembang dari pada jaringan otot pada anak perempuan.

2. Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek
a. Faktor yang penting ialah perhatian terhadap seks, yang memengaruhi hubungan dengan kawan dari jenis kelamin yang lain. 
b. Pemikiran sudah kritis,  juga terhadap kewibawaan orang tuanya. 
c. Emosi belum mencapai suatu stabilisasi tertentu dan perlu adanya simpati dan nasehat-nasehat.
d. Mulai memisahkan diri dari orang tua dan mencari pergaulan dengan teman-teman sebayanya.
e. Ada aktivitas dan experimental sosial.
f. Melalui proses identifikasi dan imitasi dibangkitkan dan dikembangkan cita-cita muluk dan aspirasi-aspirasi yang tinggi, perlu ada nya identification figure yang baik.

3. Kebutuhan (Requirements) 
a. Diperlukan adanya pengertian dari orang tua dan keluarga, tentang proses perkembangan dan sifat-sifat tertentu pada anak masa peralihan ini sulit bagi kedua belah pihak, orang tua maupun anak.
b. Perlu penanggapan secara perorangan, jangan disamaratakan semua anak, tanpa mengabaikan faktor-faktor di luar diri mereka. 
c. Perlu bantuan dalam meringankan setiap tekanan (stress) baik fisik maupun mental.
d. Diberikan pendidikan tentang kesehatan dan sex yang diatur dan diselenggarakan secara bijaksana, termasuk pengetahuan biologi dari fungsi alat kelamin.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi
a. Kurang pengertian, pengetahuan serta perhatian tentang kesehatan, dapat menimbulkan bermacam-macam penyakit, cidera akibat kecelakaan, anemia, penyakit kulit, TBC, kekurangan gizi, obesitas, problem-problem psikologi, problem-problem seks dan lain-lain. 
b. Adaptasi sosial yang tidak berhasil, menimbulkan bermacam-macam tingkah laku dan perbuatan yang tidak baik, konflik dan cara -cara kehidupan yang tidak harmonis dalam keluarga lambat laun dapat menimbulkan gangguan mental, neurosis, psikosis, narkotika, dan lain-lain. 
c. Kehidupan spirituil yang baru berkembang dapat berubah-rubah menurut situasi kondisi dan waktu serta dapat menimbulkan penyelewengan atau tindakan ekstrem.


5. Usaha-Usaha yang perlu dikerjakan untuk Memenuhi Kebutuhan 
a. Pendidikan kesehatan termasuk di dalamnya tentang perkawinan dan kehidupan keluarga. 
b. Pemeliharaan kesehatan badan, termasuk pencegahan penyakit. 
c. Bimbingan dalam belajar dan aktivitas extra kurikuler. 
d. Pendidikan ketrampilan (vocational training). 
e. Usaha bimbingan dan nasehat bagi pelajar. 
f. Olahraga kesehatan. 
g. Pendidikan tentang bahaya-bahaya lingkungan.Sejak lahir,jasmani seseorang terus tumbuh berkembang. Baik dalam bentuk badan dan ukuran-ukuran badannya, maupun dalam kerjanya. Perkembangan ini berjalan terus sampai seseorang menjadi dewasa, ialah pada umur sekitar 25 tahun. Akan tetapi perkembangan jiwa seseorang, di antaranya perkembangan kecerdasan seseorang, tidak berhenti dalam umur 25 tahun. Sebab perkembangan jiwa atau kecerdasan seseorang mungkin masih dapat berlangsung terus sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Pertumbuhan jasmani dan Pertumbuhan Kecerdasan seseorang dipengaruhi oleh beberapa Faktor atau keadaan, seperti berikut ini:
  1. Faktor Keturunan
Artinya bila orang tuanya besar-besar, mungkin sekali anak-anaknya juga besar-besar. Kalau orang tuanya tinggi,anaknya juga tinggi. Kalau orang tuanya pandai,anaknya juga pandai.Walaupun menurut hukum keturunan (hukum genetika,tidak selalu dapat demikian halnya).

     2. Faktor Pembawaan
Artinya perkembangan seseorang sudah ditentukan pula oleh keadaannya selama didalam kandungan.Misalnya ada anak-anak yang lahir dengan kelainan-kelainan pada bagian tubuhnya, seperti busung kepala atau hydrocephalus,bibir sumbing,langit-langit yang terbelah, perkembangan jaringan otak yang tidak sempurna, dan macam-macam cacat jasmani lainnya.

     3. Faktor Luar
Faktor luar ini penting sekali diperhatikan. sebab faktor keturunan dan faktor pembawaan manusia tidak dapat berbuat banyak, maka manusia pada hakikatnya dapat mengendalikan faktor luar yang sangat berpengaruh bagi perkembangan jasmani.

Faktor luar yang perlu mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut:
  • Keadaan Gizi
Kualitas gizi manusia sejak dalam kandungan, dan pada masa-masa pertumbuhan selanjutnya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan jasmani dan kecerdasan. Para ahli berpendapat bahwa kekurangan protein atau zat putih telur pada waktu anak-anak dapat mengakibatkan pertumbuhan kecerdasan.
  • Gangguan Kesehatan
Anak-anak yang sering sakit sudah tentu akan terganggu pula pertumbuhan badannya.lebih-lebih penyakit yang menahun.
  • Rangsangan
Latihan-latihan jasmani atau berolahraga jasmani akan dirangsang untuk tumbuh menjadi lebih kuat dan sehat. Orang-orang yang kurang gerak jasmaninya akan menjadi lemah dan tidak tahan mengahadapi serangan berbagai penyakit.

B. Pertumbuhan, Perkembangan, Kebutuhan serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anak Usia Sekolah
 Pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dipengaruhi oleh (interaction) dan keputusan-keputusan yang diambilnya setiap saat, se hingga merupakan suatu proses yang dinamis. Ada beberapa tahap (stadium) tertentu di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan ini, tetapi setiap orang tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh faktor- faktor keturunan, lingkungan dan pengalaman-pengalaman pribadi. Berikut ini akan diuraikan beberapa sifat-sifat dari pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dengan menunjukkan kebutuhan kesehatan siswa sehingga dapat dibuat bimbingan, pendidikan dan pelajaran-pelajaran yang akan diberikan pada anak usia tertentu.

Umur 6-14 Tahun:
1. Perkembangan jasmani 

a. Perkembangan jasmani relatif lambat dibandingkan dengan perkembangan pada usia sebelumnya. b. Adanya pertumbuhan bola mata, sehingga ada kemungkinan ter jadinya gangguan penglihatan pada masa ini. 
c. Kerangka tulang belakang serta ligament masih lemah, sehingga perlu dijaga sikap duduk dan berdiri yang baik.
d. Masa pubertas yang terjadi pada akhir masa ditandai dengan adanya pertumbuhan badan yang sangat cepat. 
e. Telah tampak tenda-tanda permulaan masa adolesensia (masa remaja), pada anak laki-laki suara membesar, pada anak perempuan membesarnya buah dada serta haid pertama. 
f. Perkembangan jasmani sangat dipengaruhi oleh lingkungan mental dan sosial.

2. Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek 
a. Mulai belajar menghitung, membaca dan menulis, sudah mulai mengadakan konsepsi, simbolisasi dan belajar mengadakan komunikasi. 
b. Dimulai suatu perkembangan ”kepribadian sosial” dan mulai menyadari konsep-konsep hidup, (concience, moralitas dan norma ke hidupan). 
c. Pada masa pubertas (12-14), energi meluap-luap, avonturisme dan hubungan dengan orang lain masih canggung. 
d. Nilai religi (agama), etik dan estitik belum mendalam.

3. Kebutuhan (Requirements) 
a. Jumlah makanan yang cukup serta mempunyai nilai gizi yang tinggi. 
b. Latihan-latihan jasmani dan istirahat yang cukup serta teratur. 
c. Tindakan-tindakan pencegahan penyakit. 
d. Di dalam dan di luar lingkungan keluarga (sekolah, kepramukaan dan sebagainya), perlu diberi kesempatan untuk dapat memperkembangkan kepribadiannya yang meliputi segi sosial dan moral.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi 
a. Masalah gizi yang antara lain disebabkan oleh faktor emosional. 
b. Penyakit. 
c. Masalah gigi berupa antara lain malloclussion, crowding. 
d. Kontak lingkungan lebih luas sehingga dapat menimbulkan konflik-konflik karena perubahan-perubahan yang dialaminya.

Mesa Adolesensia (Masa Remaja)
1. Perkembangan jasmani 
a. Fungsi organ-organ endoktrin telah mencapai kesempurnaan.
b. Penambahan jaringan lemak di bawah kulit (subkutan) lebih banyak pada wanita dari pada anak laki-laki.
c. Jaringan otot-otot pada anak laki-laki lebih berkembang dari pada jaringan otot pada anak perempuan.

2. Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek
a. Faktor yang penting ialah perhatian terhadap seks, yang memengaruhi hubungan dengan kawan dari jenis kelamin yang lain. 
b. Pemikiran sudah kritis,  juga terhadap kewibawaan orang tuanya. 
c. Emosi belum mencapai suatu stabilisasi tertentu dan perlu adanya simpati dan nasehat-nasehat.
d. Mulai memisahkan diri dari orang tua dan mencari pergaulan dengan teman-teman sebayanya.
e. Ada aktivitas dan experimental sosial.
f. Melalui proses identifikasi dan imitasi dibangkitkan dan dikembangkan cita-cita muluk dan aspirasi-aspirasi yang tinggi, perlu ada nya identification figure yang baik.

3. Kebutuhan (Requirements) 
a. Diperlukan adanya pengertian dari orang tua dan keluarga, tentang proses perkembangan dan sifat-sifat tertentu pada anak masa peralihan ini sulit bagi kedua belah pihak, orang tua maupun anak.
b. Perlu penanggapan secara perorangan, jangan disamaratakan semua anak, tanpa mengabaikan faktor-faktor di luar diri mereka. 
c. Perlu bantuan dalam meringankan setiap tekanan (stress) baik fisik maupun mental.
d. Diberikan pendidikan tentang kesehatan dan sex yang diatur dan diselenggarakan secara bijaksana, termasuk pengetahuan biologi dari fungsi alat kelamin.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi
a. Kurang pengertian, pengetahuan serta perhatian tentang kesehatan, dapat menimbulkan bermacam-macam penyakit, cidera akibat kecelakaan, anemia, penyakit kulit, TBC, kekurangan gizi, obesitas, problem-problem psikologi, problem-problem seks dan lain-lain. 
b. Adaptasi sosial yang tidak berhasil, menimbulkan bermacam-macam tingkah laku dan perbuatan yang tidak baik, konflik dan cara -cara kehidupan yang tidak harmonis dalam keluarga lambat laun dapat menimbulkan gangguan mental, neurosis, psikosis, narkotika, dan lain-lain. 
c. Kehidupan spirituil yang baru berkembang dapat berubah-rubah menurut situasi kondisi dan waktu serta dapat menimbulkan penyelewengan atau tindakan ekstrem.


5. Usaha-Usaha yang perlu dikerjakan untuk Memenuhi Kebutuhan 
a. Pendidikan kesehatan termasuk di dalamnya tentang perkawinan dan kehidupan keluarga. 
b. Pemeliharaan kesehatan badan, termasuk pencegahan penyakit. 
c. Bimbingan dalam belajar dan aktivitas extra kurikuler. 
d. Pendidikan ketrampilan (vocational training). 
e. Usaha bimbingan dan nasehat bagi pelajar. 
f. Olahraga kesehatan. 
g. Pendidikan tentang bahaya-bahaya lingkungan.




Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam peredaran waktu tertentu. Jadi, pertumbuhan dapat disebutkan sebagai proses perubahan dan proses pematangan fisik. Oleh karena itu, pertumbuhan dapat dilihat pada anak dengan adanya perubahan-perubahan seperti berat badan bertambah; tinggi badan bertambah; ukuran lingkaran kepala bertambah; ukuran lingkaran dada bertambah; ukuran lingkaran pinggul bertambah; ukuran lingkaran lengan bertambah; adanya perubahan yang progresif pada struktur tulang, otot, saraf, dan kelenjar.
Bentuk-bentuk perubahan di atas akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor sebelum lahir, faktor ketika lahir, faktor sesudah lahir, dan faktor psikologis.
Pada tahap berikutnya, pertumbuhan akan sampai pada masa remaja. Masa remaja sering disebut juga sebagai masa penghubung masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Masa penghubung tersebut yaitu pada usia 13 – 19 tahun. Pada masa ini terdapat kematangan fungsi jasmaniah yang bersifat biologis.
Pada masa remaja dapat dibagi dalam empat fase yaitu masa awal pubertas/prapubertas; masa menentang kedua/ fase negatif; masa pubertas sebenarnya dimulai pada usia + 14 tahun untuk laki-laki dan pada wanita umumnya terjadi lebih awal; fase adolesensi, yang dimulai pada masa usia + 17 tahun sampai + 21 tahun.

b. Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah perubahan-perubahan pskikofisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak. Perubahan ini ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam waktu tertentu menuju kedewasaan. Jadi, perkembangan dalam pengertian sempit dapat disebutkan sebagai proses pematangan fungsiu-fungsi nonfisik. Oleh karena itu, perkembangan ini sangat tergantung pada faktor herediter atau keturunan; lingkungan yang menguntungkan atau merugikan; kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis; serta faktor aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan.
Perkembangan yang terjadi pada anak bersifat abstrak atau tidak tampak dapat dilihat dari pelaku anak itu sendiri, misalnya: selalu ingin bereksperimen, mencari pengalaman baru, ingin tahu, dan tumbuh rasa tanggung jawab.

c. Upaya-Upaya yang Perlu Dilakukan untuk Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Diri
Kesehatan pribadi adalah upaya seseorang untuk memeliharadan mempertinggi derajat kesehatannya sendiri. Dalam hal ini terdapat dua hal yang perlu diketahui sebagai berikut.

1). Masalah Kebersihan
Masalah kebersihan merupakan suatu upaya untuk mencapai kesehatan seseorang hingga dalam pepatah dikatakan bersih itu sehat. Masalah kebersihan meliputi beberapa bagian yang harus dijaga sebagai berikut.
a). Menjaga kebersihan tubuh meliputi beberapa hal seperti berikut ini.
(1). Untuk menjaga kebersihan badandilakukan dengan mandi menggunakan air bersih dan sabun, sekurang-kurangnya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari.
(2). Untuk menjaga kebersihan gigi dengan menggosok gigi menggunakan sikat gigidan odol sekurang-kurangnya dua kali sehari, setelah bangun tidur atau akan tidur dan setyelah makan.
(3). Untuk menjaga kebersihan tangan adalah dengan mencuci tangan ketika akan makan dan sesudah makan serta memotong kuku agar kotoran tidak menempel pada kuku.
(4). Untuk menjaga kebersihan kaki adalah dengan dengan mencuci kaki ketika akan tidur dan selalu menggunakan alas kaki bila keluar rumah.
b). Menjaga kebersihan pakaian, meliputi beberapa hal seperti berikut ini.
(1). Janganlah terlalu lama mengenakan pakaian yang sama. Oleh karena itu, dianjurkan paling lama menggunakan pakaian satu hari, baik pakaian luar maupun dalam.
(2). Hendaklah pakaian dicuci menggunakan air bersih dan sabun agar kotoran hilang.
(3). Setelah dicuci, pakaian dijemur hingga kering lalu diseterika. Selain pakaian tidak lecek/ lusut, juga dapat membunuh kuman-kuman yang menempel pada pakaian.
c). Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, meliputi beberapa hal seperti berikut ini. 
(1). Menyapu rumah dan lingkungan yang bertujuan untuk membersihkan segala macam kotoran yang terdapat di rumah dan lingkungan. Halaman rumah yang kotor, akan menjadi tempat bersarang berbagai macam bibit penyakit, misalnya malaria, demam berdarah, disentri, dan tipus.
(2). Hendaklah kita membuang sampah pada tempatnya agar kebersihan tetap terjaga. Oleh karena itu, di rumah harus selalu tersedia tempat sampah.
(3). Hendaklah membuang limbah dan kotoran pada tempatnya. Misalnya membuang limbah air cucian piring hendaklah disalurkan pada got yang tersedia dan begitu pula membuang kotoran manusia hendaklah di WC.

2). Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan merupakan kekayaan kita yang paling utama dalam kehidupan. Oleh karena itu, kesehatan merupakan prioritas utama dalam kehidupan kita. Salah satu langkah untuk menjaga kesehatan sebagai berikut.
a). Menjaga kebersihan, baik kebersihan badan, pakaian, gigi, kaki, tangan, maupun kebersihan rumah dan lingkungan.
b). Memakan makanan yang cukup gizi seperti:
(1). Cukup zat tenaga, yang terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein.
(2). Cukup zat pembangun, yang terdiri atas protein, mineral, dan air serta
(3). Cukup zat pengatur, yang terdiri atas vitamin, mineral, dan air.
c). Menjaga keseimbangan yang baik antara kerja dan istirahat. Istirahat yang baik adalah tidur. Lama tidur adalah 8 – 10 jam per hari.
d). Menjaga kondisi badan, dengan berolahraga yang baik dan benar. Seperti latihan olahraga tiga kali per minggunya. Sedangkan yang dimaksud dengan olahraga yang benar adalah disesuaikan dengan bentuk gerakan yang dilakukan dan porsi latihannya. Biasanya porsi latihan menggunakan patokan denyut nadi per menit, misalnya si A akan melakukan olahraga hanya + 70% dari kemampuan maksimalnya, maka denyut nadi si A tersebut per menitnya harus mencapai jumlah seperti berikut.
220 – umur x 70% = 220 – 13 x = + 144 per menitnya.
Untuk mengukur denyut nadi ini bisa dilakukan dengan meraba nadi pada pergelangan tangan kiri dengan menggunakan telunjuk dan jari tengah.
Keterangan:
220 = sudah rumus
13 = umur masing-masing siswa
70% = porsi latihan

(Daftar Pustaka, Dwidjo, Saputro, D. 1960 Sari Ilmu Kesehatan. Jakarta: Erlangga
Drs. Roji. Edisi Revisi 1996 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. 
Klaten: Intan Pariwara).


Pertumbuhan adalah hal yang pasti terjadi bagi setiap individu. Pertumbuhan ini terjadi terus menerus dan tidak dapat diulang kembali. Setiap individu asti mengalami suatu tahapan pertumbuhan (masa) dalam hidupnya, salah satunya adalah masa remaja. Masa remaja adalah masa yang paling indah, karena pada masa ini setiap individu merasakan hal-hal baru pada dirinya, baik itu berkaitan dengan fisik ataupun psikisnya. Namun, masa remaja juga merupakan masa yang rentan dengan perilaku-perilaku yang kurang baik. Hal ini dapat terjadi karena pada remaja merupakan individu yang suka mencoba hal-hal yang baru yang mana hal-hal tersebut belum tentu baik untuk mereka.
Pada masa remaja terjadi perubahan-perubahan fisik, baik yang bersifat struktural maupun fungsinya yang berbeda antara remaja laki-laki dan remaja perempuan.
  1. Rumusan Masalah
  2. Apa pengertian remaja?
  3. Apa pengertian petumbuhan fisik?
  4. Apa jenis-jenis perubahan dalam pertumbuhan fisik remaja?
  5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja?
  6. Bagaimana pengaruh pertumbuhan fisik remaja terhadap tingkah laku?

BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian Remaja
Melihat dari istilahnya ada beberapa istilah yang dipakai untuk menunjukkan masa remaja, diantaranya ialah puberteit, adolescentia, dan youth. Namun, di Indonesia istilah yang sering digunakan ialah pebertas atau remaja. Pubertas berasal dari bahasa Latin yang berarti usia kedewasaan (the age of manhood) atau dalam bahasa Inggris disebut puberty dan puberteit dalam bahasa Belanda.
Menurut Mappiare (1982), masa remaja adalah masa yang berlangsung antara 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita, dan bagi pria berlangsung antara 13 tahun sampai 22 tahun. Menurut Hurlock (1964) rentangan usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu 12/13 tahun sampai 17/18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampai 21/22 tahun adalah remaja akhir.
Menurut Shaw dan Constanzo (1985) pada masa ini remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual dari cara berfikir remaja ini sangat memungkinkan mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya kedalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua periode perkembangan. Perekembangan intektual yang terus menerus menyebabkan remaja mencapai tahap operasional formal. Tahap ini memungkinkan remaja mampu berfikir secara lebih abstrak, menguji hipotesis, dan mempertimbangkan apa saja peluang yang ada padanya daripada sekedar apa yang adanya. Kemampuan intelektual seperti ini yang membedakan fase remaja dari fase-fase sebelumnya.

  1. Pengertian Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik adalah perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan fisik meliputi; perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin primer dan ciri kelamin sekunder.
Ada perbedaan perubahan fisik pada anak laki-laki dengan perempuan. Anak perempuan mulai bertumbuh pesat pada usia 10,5 tahun dan paling cepat pada usia 12 tahun. Sedangkan anak laki-laki dua tahun lebih lambat mulainya, namun akhirnya anak laki-laki bertambah 12-15 cm dalam satu tahun hingga pada usia 13 tahun sampai menjelang 14 tahun. Namun, pada kenyataannya pertumbuhan fisik dan emosional tidaklah selalu berjalan searah. Seorang anak yang bertubuh tinggi, tidak selalu lebih matang secara emosional dibandingkan dengan anak seusia yang lebih pendek.

  1. Jenis-Jenis Perubahan dalam Pertumbuhan Fisik Remaja
Ada beberapa perubahan-perubahan fisik yang penting dan terjadi pada masa remaja, yaitu :
  1. Perubahan Ukuran Tubuh
Irama pertumbuhan mendadak menjadi cepat sekitar dua tahun sebelum anak mencapai taraf pematangan kelaminnya. Setahun sebelum pematangan ini, anak akan bertambah tiggi 10-15 cm dan bertambah berat 5-10 kg setelah terjadi pematangan kelamin. Pertumbuhan tubuh selanjutnya masih terus terjadi namun dalam tempo yang sedikit lebih lamban. Selama empat tahun pertumbuhan tinggi badan akan bertambah 25% dan berat tubuhnya hampir mencapai dua kali lipat. Anak laki-laki tumbuh terus lebih cepat daripada anak perempuan.
  1. Perubahan Proporsi Tubuh
Ciri tubuh yang kurang proporsional pada masa remaja tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin proposional. Proporsi yang tidak seimbang akan berlangsung terus sampai masa puber selesai sehingga akhirnya roporsi tubuh mulai tampak seimbang menjadi menjadi proporsi orang dewasa. Perubahan ini terjadi baik di dalam maupun di bagian luar tubuh anak. Misalanya, di masa anak-anak ukuran jantung kecil sedangkan pembuluh darah kulit belum begitu tampak. Pada masa puber terjadi sebaliknya. Di bagian luar tampak pertumbuhan kaki dan tangan lebih panjang dibanding tubuh.
  1. Ciri Kelamin Primer
Pada masa anak-anak, alat kelamin primer masih belum berkembang dengan sempurna. Ketika memasuki masa remaja alat kelamin mulai berfungsi dengan sempurna saat remaja berusia 14 tahun, yaitu saat saat pertama kali mengalami “mimpi basah”. Sedangkan anak perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu saat pertama kali menstruasi atau haid. Bagian lain dari alat perkembangbiakan pada anak perempuan masih belum sempurna, sehingga belum mampu mengandung anak untuk beberapa bulan. Masa interval ini disebut sebagai “saat steril” masa remaja.
  1. Ciri Kelamin Sekunder
Yang dimaksud ciri kelamin sekunder (ciri kelamin kedua) pada anak perempuan adalah membesarnya buah dada dan mencuatnya puting susu, pinggul melebar lebih lebar dari lebar bahu, tumbuh rambut di sekitar alat kelamin, tumbuh rambut di ketiak, dan suara bertambah nyaring. Sedangkan ciri kelamin sekunder pada laki-laki adalah tumbuh kumis dan jenggot, otot-otot mulai tampak, bahu melebar lebih lebar dari pinggul, nada suara membesar, tumbuh jakun, tumbuh bulu ketiak, bulu dada, bulu di sekitar alat kelamin, serta perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar.
Ciri kelamin sekunder inilah yang membedakan bentuk fisik antara laki-laki dan perempuan. Ciri ini pula yang sering kali menjadi daya tarik antar lawan jenis. Perubahan tersebut berjalan seiring dengan perkembangan ciri kelamin primer dan keduanya akan mencapai taraf kematangan pada tahun pertama dan kedua masa remaja.

Ada 3 hal yang membedakan anak laki-laki dan perempuan dalam kematangan seksual, yaitu :
  • Kriteria Kematangan Seksual
Kriteria ini tampak jelas pada anak perempuan dari pada anak laki-laki. Menarche atau menstruasi dipakai sebagai tanda permulaan pubertas. Sesudah itu masih dibutuhkan satu sampai satu setengah tahun lagi sebelum anak perempuan betul-betul matang untuk bereproduksi.
  • Permulaan Kematangan Seksual
Permulaan kematangan seksual pada anak perempuan kira-kira dua tahun lebih cepat mulainnya daripada anak laki-laki. Menarche merupakan tanda permulaan kematangan seksual dan terjadi sekitar usia 13 tahun dengan penyebaran normal antara 10 sampai 16,5 tahun. Jadi sekitar satu tahun sesuadah dilaluinya puncak percepatan pertumbuhan.
Pada anak laki-laki baru terjadi produksi spermatozoa hidup selama kira-kira satu tahun sesudah puncak percepatan perkembangan (kurang lebih usia 14 tahun). Namun ejakulasi pertama (mimpi basah) mendahului puncak percepatan perkembangan tetapi dalam air mani baru terdapat sedikit sperma.
  • Urutan Gejala Kematangan
Pada anak perempuan kematangan dimulai dengan suatu tanda kelamin dengan tumbuhnya buah dada (payudara) yang tampak dan bagian puting susu yang sedikit mencuat. Hal ini terjadi pada usia 8 sampai 13 tahun. Baru pada stadium kemudian, menjelang menarche jaringan pengikat sedikitnya mulai tumbuh hingga payudara mulai memperoleh bentuk yang dewasa. Kelenjar payudara baru mengadakan reaksi pada masa kehamilan dengan suatu pembengkakan sedangkan produksi air susu terjadi pada akhir kehamilan. Hal ini merupakan akibat reaksi-reaksi fisiologi yang menyebabkan perubahan pada organ-organ kelamin internal.
Pada anak laki-laki, kematangan sesksual dimulai dengan pertumbuhan teste yang dimulai antara umur 9,5 dan 13,5 tahun dan berkhir antara 13,5 dan 17 tahun. Pada usia kurang lebih 15-16 tahun, pada anak laki-laki maupun perempuan pangkal tenggorokannya (jakun) mulai membesar yang menyebabkan pita suara menjadi lebih panjang.
  1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Kondisi-kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja antara lain yaitu :
  1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan dan faktor lingkungan. Karena faktor keturunan, seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari pada anak lainnya sehingga tubuhnya lebih berat. Faktor lingkungan akan menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang di bawa anak. Pada setiap usia, lingkungan lebih berpengaruh terhadap berat tubuh dari pada terhadap tinggi tubuh.

  1. Pengaruh Gizi
Anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang memperoleh gizi.
  1. Gangguan Emosional
Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan. Kondisi ini akan berakibat berkurangnya penbentukan hormon perumbuhan di kalenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian, pertumbuhan awal remaja terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
  1. Jenis Kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan. Kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun, anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak perempuan.
  1. Status Sosial Ekonomi
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial-ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial-ekonominya tinggi.
  1. Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat dari pada anak yang sering sakit.
  1. Pengaruh Bentuk Tubuh
Bentuk tubuh, apakah mesomorf, ektomorf, atau endomorf, akan mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak. Misalnya, anak yang bentuk tubuhnya mesomorf akan lebih besar dari pada yang endomorf, karena mereka memang lebih gemuk dan berat.

  1. Pengaruh Pertumbuhan Fisik Remaja terhadap Tingkah Laku
Perubahan fisik selalu dibarengi dengan perubahan sikap dan perilaku. Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang yang berbeda di sekelilingnya dan sikap anak itu sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu. Pada masa ini seringkali dinamakan sebagai “masa negatif”, karena perilaku anak yang pada awalnya telah terbentuk mendadak menjadi sulit diduga dan sering melawan norma sosial yang berlaku.
Meskipun pengaruh pubertas terhadap anak berbeda-beda, namun cara melampiaskan gangguan ketidakseimbangan tampaknya sama. Beberapa bentuk pelampiasan yang dapat terlihat adalah mudah tersinggung, tidak dapat diikuti jalan pikirannya atau pun perasaannya, ada kecenderungan menarik dari keluarga atau teman, lebih senang meyendiri, menentang kewenangan (misalnya orang tua dan guru), sangat mendambakan kemandirian, sangat kritis terhadap orang lain, tidak suka melakukan tugas di rumah atau di sekolah, dan sangat tampak bahwa dirinya tidak bahagia.
Dalam proses pertumbuhan fisik seorang anak banyak ha-hal yang dirasakan. Adapun rasa ketidaknyamanan mendominasi perasaan mereka. Perasaan tidak nyaman ini misalnya adanya keluhan, gelisah, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sakit kepala, sakit punggung dan sebagainya. Namun gangguan ini lebih sering dirasakan oleh anak perempuan dari pada anak laki-laki.
Hasil gambar untuk gambar perkembangan remaja
BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
  1. Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa anak dan masa ke dewasa, dimulai dari pubertas, serta ditandai dengan perubahan pesat dalam berbagai aspek perkembangan baik fisik maupun psikis.
  2. Pertumbuhan fisik adalah perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan fisik meliputi perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin primer dan ciri kelamin sekunder.
  3. Ada perbedaan perubahan fisik pada anak laki-laki dengan perempuan. Anak perempuan mulai bertumbuh pesat pada usia 10,5 tahun dan paling cepat pada usia 12 tahun. Sedangkan anak laki-laki dua tahun lebih lambat mulainya, namun akhirnya anak laki-laki bertambah 12-15 cm dalam satu tahun hingga pada usia 13 tahun sampai menjelang 14 tahun.
  4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja
  • Pengaruh keluarga
  • Pengaruh gizi
  • Gangguan emosional
  • Jenis kelamin
  • Status sosial ekonomi
  • Kesehatan
  • Pengaruh bentuk tubuh
  1. Saran
  2. Bagi mahasiswa khususnya mahasiswa PPGT yang sebagai calon-calon guru agar lebih mamahami pertumbuhan fisik remaja sekaligus tahap-tahap pertumbuhannya karena materi ini sangat berkenaan dengan kondisi peserta didik nantinya.
  3. Bagi para pembaca agar dari pemaparan materi pertumbuhan fisik remaja dapat memberikan pengetahuan baru serta meningkatkan pengetahuan masing-masing dengan menemukan referensi lain yang berkaitan dengan materi pertumbuhan peserta didik.

TENIS MEJA

Pengertian Tenis Meja Tenis meja atau pingpong adalah salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh dua pasang (ganda) atau dua orang...